Bismillahirrahmaanirrahiim...
Dari sebuah blog, H44 edit & koreksi...... lama jg ^___^
Semoga menginspirasi untuk doa-doa harian kita. aamiin
Dan suatu saat note ini bisa ditengok-tengok lagi.?
............................................................................
Doa-doa
orang-orang terdahulu saja (Seperti do’a para Sahabat, tabi’in,
tabiit, para Wali, Anbiya diijabah (dikabul) oleh Allah, apatah lagi
do’a para Nabi dan Rasul? Hakikatnya do’a para Nabi dan Rasul itu contoh
untuk kita (umat) sebagai amaliyah, wabil khusus doa-doaa manusia
pilihan, kekasih Allah, Nabi termulia, Rasul paling Agung .
”Dan
Tuhanmu berfirman : Berdo’alah kepada-Ku, niscaya akan Ku perkenankan
bagimu, sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari
menyembah-Ku akan masuk Neraka Jahanam dalam keadaan hina.” (QS. Al-Mukmin : 60)
- Sementara didalam Hadist yang diriwayatkan oleh Ibnu Hibban dan Tirmidzi, Rasulullah bersabda : (yang artinya) ”Do’a itu adalah otaknya ibadah.”
- Dan Hadist riwayat Imam Hakim dan Abu Ya’la, bersabda Rasulullah : (yang artinya) ”Do’a itu adalah senjata orang yang beriman dan tiangnya agama serta cahaya langit dan bumi.”
***
”Dan
apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku maka (jawablah)
bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang
mendo’a apabila ia berdo’a kepada-Ku.” (QS. Al-Baqarah : 186)
”Berdo’alah kepada-Ku, niscaya akan Ku perkenankan bagimu. (QS. Al-Mukmin : 60)
”Bedo’alah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut.” (QS. Al-A’raaf : 55)
”Maka serulah (sembahlah) Dia dengan memurnikan ibadah kepada-Nya” (QS. Al-Mukmin : 65)
***
Do’a-do’a para Rasul yang termaktub didalam kitab suci AL-Qur’an dan Al-Hadist seperti berikut ini :
رَبَّنَا
وَٱجْعَلْنَا مُسْلِمَيْنِ لَكَ وَمِن ذُرِّيَّتِنَآ أُمَّةً
مُّسْلِمَةً لَّكَ وَأَرِنَا مَنَاسِكَنَا وَتُبْ عَلَيْنَآ ۖ إِنَّكَ
أَنتَ ٱلتَّوَّابُ ٱلرَّحِيمُ
“Ya Tuhan kami
terimalah daripada kami (amalan kami) sesungguhnya Engkaulah yang Maha
Mendengar lagi Maha Mengetahui. Dan terimalah taubat kami. Sesungguhnya
Engkaulah yang Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Baqarah : 128-129)
Menurut riwayat Al-Baghawy, bahwa Nabi Ibrahim As dan Nabi Ismail As membaca do’a ini dikala membina Ka’bah.
رَبِّ ٱجْعَلْنِى مُقِيمَ ٱلصَّلَوٰةِ وَمِن ذُرِّيَّتِى ۚ رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَآءِ
”Ya
Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap
mendirikan shalat, ya Tuhan kami perkenankanlah do’aku. Ya Tuhan kami,
beri ampunlah aku dan kedua ibu bapakku dan sekalian orang-orang mukmin
pada hari terjadinya hisab (hari kiamat)” (QS. Ibrahim : 40 - 41)
Menurut keterangan ahli tafsir, Nabi Ibrahim As mengucapkan do’a ini sesudah beliau (telah) memperoleh anak Ismail dan Ishaq.
رَبِّ هَبْ لِى حُكْمًا وَأَلْحِقْنِى بِٱلصَّٰلِحِينَ
”(Ibrahim
berdo’a): Ya Tuhanku, berikanlah kepadaku hikmah dan masukanlah aku
kedalam golongan orang-orang yang shaleh. Dan jadikanlah aku buah tutur
yang baik bagi orang-orang (yang datang) kemudian. Dan jadikanlah aku
termasuk orang-orang yang mempusakai Syorga yang penuh kenikmatan.”
(QS. Asy-Syu’ara : 83-85).
Dan menurut keterangan ahli tafsir do’a inilah yang selalu diucapkan oleh Nabi Ibrahim As.
”Ya Tuhanku, berikanlah kepadaku (seorang anak) dari anak-anak yang shaleh.”
Menurut keterangan ahli tafsir, Nabi Ibrahim memohon dengan do’a ini sebelum memperoleh anaknya Ismail.
رَّبَّنَا عَلَيْكَ تَوَكَّلْنَا وَإِلَيْكَ أَنَبْنَا وَإِلَيْكَ ٱلْمَصِيرُ ﴿الممتحنة
رَبَّنَا لَا تَجْعَلْنَا فِتْنَةً لِّلَّذِينَ كَفَرُوا۟ وَٱغْفِرْ لَنَا رَبَّنَآ ۖ إِنَّكَ أَنتَ ٱلْعَزِيزُ ٱلْحَكِيمُ
”Ya
Tuhan kami hanya kepada Engkaulah kami bertawakal dan hanya kepada
Engkaulah kami bertaubat dan hanya kepada Engkaulah kami kembali. Ya
Tuhan kami janganlah Engkau jadikan kami (sasaran) fitnah bagi
orang-orang kafir. Dan ampunilah kami ya Tuhan kami. Sesungguhnya
Engkau, Engkaulah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. Al-Mumtahanah :4-5)
Menurut keterangan ahli tafsir Nabi Ibrahim As dan pengikut – pengikutnya selalu berdo’a dengan do’a ini.
قَالَ
رَبِّ إِنِّىٓ أَعُوذُ بِكَ أَنْ أَسْـَٔلَكَ مَا لَيْسَ لِى بِهِۦ
عِلْمٌ ۖ وَإِلَّا تَغْفِرْ لِى وَتَرْحَمْنِىٓ أَكُن مِّنَ ٱلْخَٰسِرِينَ
”Ya
Tuhanku, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari memohon kepada
Engkau sesuatu yang aku tidak mengetahui (hakekatnya). Dan sekiranya
Engkau tidak memberi ampun kepadaku, dan tidak menaruh belas kasihan
kepadaku, niscaya aku akan termasuk orang-orang yang merugi. (QS. Hud : 47)
Menurut
Al-Qur’an sendiri, do’a inilah yang diucapkan oleh Nabi Nuh As sesudah
ditolak Allah, karena memohon dilepaskan anaknya (Kan’an) yang kafir dan
yang tenggelam.
”Ya Tuhanku tempatkanlah aku pada tempat yang diberkati dan Engkau adalah sebaik-baik yang memberi tempat.”
Menurut ahli tafsir, do’a inilah yang diucapkan Nabi Nuh As sesudah diselamatkan Allah dari bahaya taufan.
رَّبِّ
ٱغْفِرْ لِى وَلِوَٰلِدَىَّ وَلِمَن دَخَلَ بَيْتِىَ مُؤْمِنًا
وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَٱلْمُؤْمِنَٰتِ وَلَا تَزِدِ ٱلظَّٰلِمِينَ إِلَّا
تَبَارًۢا
”Ya Tuhanku! Ampunilah aku, ibu
bapakku, orang yang masuk kerumahku dengan beriman dan semua orang
beriman yang laki-laki dan yang perempuan. Dan janganlah Engkau
tambahkan bagi orang-orang yang dzalim itu selain binasaan.” (QS. Nuh :28)
Menurut
keterangan ahli tafsir, Nabi Nuh As dikala hendak meminta dibinasakan
kaumnya lantaran ingkar, beliau memohon dengan do’a ini untuk
diselamatkan beserta pengikut-pengikutnya.
***
هُنَالِكَ دَعَا زَكَرِيَّا رَبَّهُۥ ۖ قَالَ رَبِّ هَبْ لِى مِن لَّدُنكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً ۖ إِنَّكَ سَمِيعُ ٱلدُّعَآءِ
”Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi-Mu seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar do’a.” (QS. AL-Imron :38)
Menurut
keterangan ahli tafsir, Nabi Zakaria setelah masuk kedalam mihrabnya
dan menguncikan segala pintu, memohon kepada Allah supaya diberikan
kepadanya seorang anak yang diterangkan dalam Al-Qur’an dengan do’a ini.
وَزَكَرِيَّآ إِذْ نَادَىٰ رَبَّهُۥ رَبِّ لَا تَذَرْنِى فَرْدًا وَأَنتَ خَيْرُ ٱلْوَٰرِثِينَ
”Ya Tuhanku, Janganlah Engkau membiarkan aku hidup seorang diri dan Engkau lah waris yang paling baik.” (QS. Al-Anbiya : 89)
Menurut keterangan ahli tafsir, do’a inilah yang diucapkan Nabi Zakaria As ketika beliau belum memperoleh anak.
***
قَالَ رَبِّ ٱشْرَحْ لِى صَدْرِى
”Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku.” (QS
Thaahaa : 25)
Menurut keterangan ahli tafsir, Nabi Musa As dikala merasa takut menghadapi Fir’aun memohon kepada Allah dengan do’a ini.
قَالَ رَبِّ إِنِّى ظَلَمْتُ نَفْسِى فَٱغْفِرْ لِى فَغَفَرَ لَهُۥٓ ۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلْغَفُورُ ٱلرَّحِيمُ
”Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah menganiaya diriku sendiri karena itu ampunilah aku.” (QS. Qashas : 16)
Menurut keterangan ahli tafsir, do’a ini yang diucapkan oleh Nabi Musa As setelah membunuh orang Kurby.
وَٱحْلُلْ عُقْدَةً مِّن لِّسَانِى
”Wahai Tuhan kami, lepaskanlah aku dari kaum yang dzalim.” (QS Thaahaa : 27)
Do’a inilah yang diucapkan Nabi Musa As ketika meninggalkan Mesir dan menuju ke Mad-yan.
رَبِّ إِنِّى لِمَآ أَنزَلْتَ إِلَىَّ مِنْ خَيْرٍ فَقِيرٌ ....
”Ya Tuhanku sesungguhnya aku sangat memerlukan sesuatu kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku.” (QS. AL-Qashash :24)
Do’a inilah yang diucapkan Nabi Musa As ketika sampai di Mad-yan dan menderita kelaparan.
قَالَ رَبِّ ٱغْفِرْ لِى وَلِأَخِى وَأَدْخِلْنَا فِى رَحْمَتِكَ ۖ وَأَنتَ أَرْحَمُ ٱلرَّٰحِمِينَ
”Ya
Tuhanku, ampunilah aku dan saudaraku dan masukanlah kami kedalam Rahmat
Engkau dan Engkau adalah Maha Penyayang diantara Para Penyayang.” (QS. Al-A’raaf : 151)
أَنتَ وَلِيُّنَا فَٱغْفِرْ لَنَا وَٱرْحَمْنَا ۖ وَأَنتَ خَيْرُ ٱلْغَٰفِرِينَ
أَنتَ وَلِيُّنَا فَٱغْفِرْ لَنَا وَٱرْحَمْنَا ۖ وَأَنتَ خَيْرُ ٱلْغَٰفِرِينَ
”Engkaulah
yang memimpin kami, maka ampunilah kami dan berilah kami Rahmat dan
Engkaulah Pemberi ampun yang sebaik-baiknya. Dan tetapkanlah untuk kami
kebajikan didunia ini dan akherat. Sesungguhnya kami kembali
(bertaubat) kepada Engkau.” (QS. AL-A’raaf :155-156)
***
قَالَ
عِيسَى ٱبْنُ مَرْيَمَ ٱللَّهُمَّ رَبَّنَآ أَنزِلْ عَلَيْنَا
مَآئِدَةً مِّنَ ٱلسَّمَآءِ تَكُونُ لَنَا عِيدًا لِّأَوَّلِنَا
وَءَاخِرِنَا وَءَايَةً مِّنكَ ۖ وَٱرْزُقْنَا وَأَنتَ خَيْرُ
ٱلرَّٰزِقِينَ
”Ya Tuhan kami, turunkanlah
kiranya kepada kami suatu kehidupan dari langit (yang hari turunnya)
akan menjadi hari raya bagi kami yaitu bagi orang-orang yang bersama
kami dan yang datang sesudah kami, dan menjadi tanda bagi kekuasaan
Engkau, beri rezeki kami dan Engkaulah Pemberi rezeki yang paling utama.” (QS. AL-Maaidah :114)
Menurut keterangan ahli tafsir, Nabi Isa As sesudah bersembahyang dua
rakaat, kemudian menundukkan kepalanya sambil berdo’a dengan do’a ini
serta sambil menangis.
***
رَبَّنَا ٱفْتَحْ بَيْنَنَا وَبَيْنَ قَوْمِنَا بِٱلْحَقِّ وَأَنتَ خَيْرُ ٱلْفَٰتِحِينَ ...
”Ya
Tuhan kami, berilah keputusan antara kami dan kaum kami dengan yang hak
(adil) dan Engkaulan Pemberi keputusan yang sebaik-baiknya.” (QS. Al-A’raf : 89)
Menurut ahli tafsir, Nabi Syu’aib setelah putus asa mengajak beriman kaumnya beliau berdo’a dengan do’a ini.
قَالَا رَبَّنَا ظَلَمْنَآ أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ ٱلْخَٰسِرِينَ
”Ya
Tuhan kami, kami telah dzalimkan diri kami sendiri, Jika Engkau tidak
mengampuni kami dan Engkau rahmatkan kami, tentulah kami menjadi orang
yang rugi.” (Al A'raf : 23)
Menurut
keterangan AL-Qur’an sendiri do’a inilah yang diucapkan Nabi Adam dan
Hawa sesudah beliau dikeluarkan dari Syorga dan diusir oleh Tuhan
kedunia, dengan memohon ampun terhadap dosanya dengan do’a ini.
وَأَيُّوبَ إِذْ نَادَىٰ رَبَّهُۥٓ أَنِّى مَسَّنِىَ ٱلضُّرُّ وَأَنتَ أَرْحَمُ ٱلرَّٰحِمِينَ
”Ya Tuhanku, bahwasanya aku telah ditimpa bencana, dan Engkaulah Tuhan yang paling rahim dari segala yang rahim (Penyanyang.” (Al Anbiyaa : 83)
Menurut keterangan ahli tafsir, Nabi Ayyub As dikala mendapat cobaan dari Allah lalu berdo’a dengan do’a ini.
رَبِّ
أَوْزِعْنِىٓ أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ ٱلَّتِىٓ أَنْعَمْتَ عَلَىَّ
وَعَلَىٰ وَٰلِدَىَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَٰلِحًا تَرْضَىٰهُ وَأَدْخِلْنِى
بِرَحْمَتِكَ فِى عِبَادِكَ ٱلصَّٰلِحِينَ ..
”Ya
Tuhanku, berikanlah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang
telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan
untuk mengerjakan amal shaleh yang Engkau ridhoi dan masukkanlah aku
dengan rahmat-Mu kedalam golongan hamba-hamba-Mu yang shaleh.” (QS. An-Naml : 19)
Menurut
keterangan ahli tafsir, do’a inilah yang diucapkan Nabi Sulaiman As,
sesudah memperoleh kerajaan yang besar dari Allah SWT.
رَبِّ نَجِّنِى وَأَهْلِى مِمَّا يَعْمَلُونَ
(Luth berdo’a) : “Ya Tuhanku selamatkanlah aku beserta keluargaku dari (akibat) perbuatan yang mereka kerjakan.” (QS. Asy-Syu’araa :169)
Menurut
keterangan ahli tafsir, do’a inilah yang diucapkan Luth untuk memohon
supaya beliau dan keluarganya dipelihara Allah dari tindakan kaumnya
yang buruk itu.
“Tuhanku, tolonglah aku terhadap kaum yang berbuat kerusakan.”
Menurut keterangan ahli tafsir, Nabi Luth berdo’a dengan do’a ini
sesudah kaumnya meminta supaya mereka beri bencana oleh Allah sekiranya
kalau Luth benar-benar seorang Nabi.
رَبِّ
قَدْ ءَاتَيْتَنِى مِنَ ٱلْمُلْكِ وَعَلَّمْتَنِى مِن تَأْوِيلِ
ٱلْأَحَادِيثِ ۚ فَاطِرَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ أَنتَ وَلِىِّۦ فِى
ٱلدُّنْيَا وَٱلْءَاخِرَةِ ۖ تَوَفَّنِى مُسْلِمًا وَأَلْحِقْنِى
بِٱلصَّٰلِحِينَ
Ya Tuhanku, sesungguhnya Engkau telah
menganugerahkan kepadaku sebahagian kerajaan dan telah mengajarkan
kepadaku sebahagian ta'bir mimpi. (Ya Tuhan) Pencipta langit dan bumi.
Engkaulah Pelindungku di dunia dan di akhirat, wafatkanlah aku dalam
keadaan Islam dan gabungkanlah aku dengan orang-orang yang saleh.” (QS.
Yusuf :101)
Menurut keterangan ahli tafsir, Nabi Yusuf memohon kepada Allah dengan do’a ini dikala beliau dijadikan wazir Negara Mesir.
Do’a Nabi Yunuf :
وَذَا
ٱلنُّونِ إِذ ذَّهَبَ مُغَٰضِبًا فَظَنَّ أَن لَّن نَّقْدِرَ عَلَيْهِ
فَنَادَىٰ فِى ٱلظُّلُمَٰتِ أَن لَّآ إِلَٰهَ إِلَّآ أَنتَ سُبْحَٰنَكَ
إِنِّى كُنتُ مِنَ ٱلظَّٰلِمِينَ
”Bahwa tidak ada Tuhan
selain Engkau Maha Suci Engkau, Sesungguhnya aku adalah termasuk
orang-orang yang dzalim.” (QS. Al-Anbiya :87)
Menurut keterangan ahli tafsir, inilah tasbih yang diucapkan Nabi Yunus dikala beliau ditelan ikan.
- Do’a – Do’a Nabi Muhammad :
وَمِنْهُم مَّن يَقُولُ رَبَّنَآ ءَاتِنَا فِى ٱلدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى ٱلْءَاخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ
”Wahai Tuhan kami, berikanlah kami kebaikan dunia dan kebaikan di akhirat dan periharalah kami dari adzab neraka.” (QS Al Baqarah : 201)
Menurut riwayat Al-Baghawy dari Anas ra, do’a inilah yang selalu diucapkan Nabi Muhammad (lihat tafsir Al-Baghawy I :158)
رَبَّنَا
لَا تُؤَاخِذْنَآ إِن نَّسِينَآ أَوْ أَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا
تَحْمِلْ عَلَيْنَآ إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُۥ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن
قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِۦ ۖ
وَٱعْفُ عَنَّا وَٱغْفِرْ لَنَا وَٱرْحَمْنَآ ۚ أَنتَ مَوْلَىٰنَا
فَٱنصُرْنَا عَلَى ٱلْقَوْمِ ٱلْكَٰفِرِينَ
”Ya
Tuhan kami, Janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami
bersalah. Ya Tuhan kami, Janganlah Engkau bebankan kepada kami beban
yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum
kami. Ya Tuhan kami, Janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak
sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami, ampunilah kami dan
rahmatilah kami. Engkaulah penolong kami maka tolonglah kami terhadap
kaum yang kafir. (QS. Al-Baqarah : 286)
Menurut
riwayat Al-Baihaqy, Nabi Muhammad bersabda : ”Dua ayat dari akhir
AL-Baqarah, apabila seseorang membacanya dimalam hari, maka
terpeliharalah ia dari segala bencana.”
رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِن لَّدُنكَ رَحْمَةً ۚ إِنَّكَ أَنتَ ٱلْوَهَّابُ
”Ya
Allah, Janganlah Engkau palingkan hati kami setelah menerima petunjuk
Engkau, dan berilah kami akan Rahmat dari Engkau. Sesungguhnya Engkau
adalah Dzat yang banyak pemberiannya.” (QS. Al-Imran : 8)
Menurut
riwayat AL-Baghawy, Nabi bersabda : ”Segala jiwa manusia terletak
antara dua tangan Tuhan, Tuhan memerengkan dan Tuhan melempangkannya.
Karena itu Nabi berdo’a selalu mengucapkan : Allahumma ya muqallibal
qulubi tsabit qulubana ’ala diinika.
رَبَّنَآ إِنَّكَ جَامِعُ ٱلنَّاسِ لِيَوْمٍ لَّا رَيْبَ فِيهِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُخْلِفُ ٱلْمِيعَادَ
”Ya
Tuhan kami, sesungguhnya Engkau mengumpulkan manusia untuk (menerima
pembalasan) pada hari yang tak ada keraguan padanya.” Sesungguhnya Allah
tidak menyalahi janji. (QS. Al-Imran : 9)
قُلِ
ٱللَّهُمَّ مَٰلِكَ ٱلْمُلْكِ تُؤْتِى ٱلْمُلْكَ مَن تَشَآءُ وَتَنزِعُ
ٱلْمُلْكَ مِمَّن تَشَآءُ وَتُعِزُّ مَن تَشَآءُ وَتُذِلُّ مَن تَشَآءُ
ۖ بِيَدِكَ ٱلْخَيْرُ ۖ إِنَّكَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ
”Katakanlah
: Wahai Tuhan yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada
orang yang Engkau kehendaki dan Engkau Cabut kerajaan dari orang yang
Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau
hinakan orang yang Engkau kehendaki. Ditangan Engkaulah segala
kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. Engkau
masukkan malam kesiang dan Engkau masukkan siang kedalam malam. Engkau
keluarkan yang hidup dari yang mati dan Engkau keluarkan yang mati dari
yang hidup. Dan Engkau beri rezeki siapa yang Engkau kehendaki tanpa
hisap. (QS. Ali Imran : 26-27)
Menurut
riwayat Al-Baghawy bahwa Rasulullah SAW bersabda : Fatihatul Kitab dan
dua ayat dari Al – Imron yaitu dari ayat 26-27 bila dibaca dibelakang
shalat, niscaya Tuhan menjanjikan Syorga untuknya.
وَقُل رَّبِّ أَدْخِلْنِى مُدْخَلَ صِدْقٍ وَأَخْرِجْنِى مُخْرَجَ صِدْقٍ وَٱجْعَل لِّى مِن لَّدُنكَ سُلْطَٰنًا نَّصِيرًا
”Ya
Tuhanku, masukkanlah aku dengan cara yang baik dan keluarkanlah aku
dengan cara yang baik dan berikanlah kepadaku dari sisi Engkau kekuasaan
yang menolong.” (QS. Al-Israa : 80)
Menurut
keterangan ahli tafsir, Nabi SAW berdo’a dengan do’a ini memohon kepada
Allah supaya beliau dapat mengalahkan musuh-musuhnya sesudah
berkediaman di Madinah.
فَتَعَٰلَى
ٱللَّهُ ٱلْمَلِكُ ٱلْحَقُّ ۗ وَلَا تَعْجَلْ بِٱلْقُرْءَانِ مِن قَبْلِ
أَن يُقْضَىٰٓ إِلَيْكَ وَحْيُهُۥ ۖ وَقُل رَّبِّ زِدْنِى عِلْمًا
”Maka
Maha Tinggi Allah Raja Yang sebenar-benarnya, dan janganlah kamu
tergesa-gesa membaca Al qur'an sebelum disempurnakan mewahyukannya
kepadamu, dan katakanlah: "Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan"
Menurut
keterangan ahli tafsir, do’a inilah yang diucapkan Nabi untuk
memperoleh faham yang luas dalam memahamkan ayat-ayat Allah.
قَٰلَ رَبِّ ٱحْكُم بِٱلْحَقِّ ۗ وَرَبُّنَا ٱلرَّحْمَٰنُ ٱلْمُسْتَعَانُ عَلَىٰ مَا تَصِفُونَ
”Ya
Tuhanku, berilah keputusan dengan adil. Dan Tuhan kami ialah Tuhan Yang
Maha Pemurah lagi yang dimohonkan pertolongan-Nya terhadap apa yang
kamu katakan.” (QS. Al-Anbiyaa : 112)
Menurut
keterangan ahli tafsir, do’a inilah yang diucapkan Nabi Muhammad
sebelum beliau memperoleh kemenangan perang Badar. (Al-Khazim 4 : 264)
رَبِّ فَلَا تَجْعَلْنِى فِى ٱلْقَوْمِ ٱلظَّٰلِمِينَ
”Ya Tuhanku, maka janganlah Engkau jadikan aku berada diantara orang-orang yang dzalim.” (QS. Al_Mukminun : 94)
Menurut
keterangan ahli tafsir do’a inilah yang diucapkan Nabi Muhammad supaya
dipelihara Allah dari bencana yang mungkin menimpa kaum yang dzalim.
وَقُل رَّبِّ أَعُوذُ بِكَ مِنْ هَمَزَٰتِ ٱلشَّيَٰطِينِ
وَأَعُوذُ بِكَ رَبِّ أَن يَحْضُرُونِ
”Ya
Tuhanku aku berlindung kepada-Mu dari bisikan – bisikan syaithan. Dan
Aku berlindung (pula) kepada Engkau ya Tuhanku dari kedatangan mereka
kepadaku.” (QS. Al-Mukminun : 97-98)
Menurut
keterangan ahli tafsir inilah salah satu do’a yang diperintahkan supaya
Nabi membacanya : Karena do’a ini sering sekali meminta perlindungan
dengan membaca do’a ini, yang tersebut dalam Iftitah shalat. (Lihat
Al-Khazim, 5 : 36)
........................
Saudaraku, sesungguhnya masih terlalu banyak do’a-do’a Nabi Muhammad yang terdapat didalam Kitab Suci AL-Qur’an dan Al-Hadist...
Sumber :