Tiga Tingkatan Nafsu Manusia
Di dalam Al-Qur’an disebutkan 3 tingkatan nafsu manusia, yaitu nafsu ammarah, nafsu lawwamah, dan nafsu mutmainah.
NAFSU AMARAH (Q.S.Yusuf: 53)
”Dan aku (Zulaikha/Yusuf) tidak dapat membebaskan diriku dari tuduhan
tidak berkhianat kpd-Nya, kerana nafsu-amarah itu selalu merangsang
untuk berbuat kejahatan; kecuali nafsu yg disayangi oleh Tuhanku.
Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun dan Penyayang”.
Nafsu Amarah adalah potensi/dorongan/hasrat/nafsu yang belum terkendali.
Manusia yang memiliki nafsu amarah sepanjang hidupnya akan dikendalikan
oleh hawa nafsunya…dan manusia semacam ini tak ubahnya seperti
binatang….naudzubillah.
NAFSU LAWWAMAH (Q.S. Al-Qiyamah: 1–2)
”Aku (Allah) bersumpah dengan hari kiamat. Dan Aku bersumpah dengan nafsu lauwamah” .
Nafsu Lawwamah adalah potensi/dorongan/hasrat/nafsu yang berusaha dikendalikan sesuai perintah Tuhan.
Manusia yang memiliki nafsu lawwamah mereka akan labil. Di satu saat
dia mengikuti akalnya, di saat yang lain dia mengikuti nafsunya. Namun
kecenderungannya dia akan mengikuti nafsunya lebih besar daripada
akalnya.
NAFSU MUTMAINNAH (Q.S. Al-Fajri: 27-30 )
“Wahai
nafsul mutmainah (jiwa yang tenang), kembalilah kepada Tuhanmu dengan
hati yang puas lagi diredhai-Nya. Maka masuklah ke dalam janna’ah
hamba-hamba-Ku, masuklah ke dalam syurga-Ku.”
Nafsu Mutmainah adalah potensi/dorongan/hasrat/nafsu yang sudah terkendali/sesuai perintah Tuhan.
Manusia yang memiliki nafsu mutmainah nafsunya akan selalu mengikuti
akalnya sehingga ia selalu berhati-hati tidak terburu-buru dan gelabah
menuruti keinginan nafsunya. Manusia-manusia inilah yang diseru Allah
untuk memasuki syurga-Nya. Subhanallah…alangkah indahnya manusia yang
memiliki nafsu mutmainah, bahkan Allah Ta’ala pun memanggil-manggil
mereka untuk masuk dalam surga-Nya.
Sahabat…apakah pada saat ini
kita masih menjadi tuan bagi nafsu kita? Apakah kita pada saat ini masih
diperbudak nafsu kita. Jom kita melihat kembali ke dalam kehidupan
sehari-hari…
Sahabat…nafsu amarah…lawwamah boleh jadi akan terus
memperbudak kita jika kita tidak terus memaksa diri kita untuk memiliki
nafsu mutmainah.
Berikut dalam Al Qur’an Surat As Sajdah (32) 15-16 disebutkan bagaimana orang-orang beriman telah memaksa nafsu mereka:
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dengan ayat-ayat Kami adalah
orang-orang yang apabila diperingatkan dengan ayat-ayat Kami mereka
menyungkur sujud dan bertasbih memuji Tuhannya, sedang mereka tidak
menyombongkan diri. Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, sedang
mereka berdoa kepada Allah dengan rasa takut dan harap, dan mereka
menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka.”
Oleh kerana itu….mari sahabat…untuk diri saya terutama….marilah kita
terus berusaha membina nafsu kita menjadi nafsu mutmainah. Mudah-mudahan
kita termasuk ke dalam golongan yang mendapat panggilan Allah untuk
memasuki syurga-Nya.
Amin Ya Rabbal Alamin.